Pages

07 May 2022

Sungguh aku buta

Dari 2018 sehingga kini. Aku masih aku. Tapi yang lain belum tentu lagi. 
Mereka bukan lagi mereka yang dulu.


Daku yang setia pada yang satu, yakni pencipta.
Mata mu berekor melirik saat tatap kiblat nan satu . 
Kutubmu mendua
Takkan pernah satu.

Kasihan.
Mencari dan tercari.
Yang dinamakan pengganti.
Bila mana yang dicari takkan sama dengan yang menanti.

Umpama,
Arang tak akan pernah seindah permata.
Tapi manusis alpa
Arang bersama sebelum adanya permata.
Setia membakar.

Tapi yang bersinar akhirnya.
Yang dipuja.
Teratas tempatnya.
Pastilah permata

Jadilah karyawan yang menggilap arang jadi permata. 
Bukan ditebar debu hangusnya di akhir cerita.

Tak akan sama buluh & rebungnya.
Yang ditetak buluh. Dibuang bersepah
Yang dibawa pulang isi, dinikmati bersama. 
Diagung rebungnya. Bukan buluhnya

Lupakah?
Dari buluh yang bersepah ditakik jadi senjata
Dibentuk jadi rakit & rumah
Walau tak mampu memberi rasa di lidah
Mungkin mampu mengenyangkan batin sang Pencinta

Sungguh.
Yang terpilih sahaja.

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...